SALMAN AL-FARISI ( III )

BAB IX

Sa’ad kemudian berkata, “Wahai Abu Abdillah, berikanlah kami wasiat yang akan selalu kami ingat darimu!” Salman pun menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah Allah tentang keinginanmu saat engkau memiliki keinginan, dalam putusanmu saat engkau memutuskan,dan dalam tanganmu saat engkau sedang membagi!” Hal itulah rupanya yang telah membuat hati Salman menjadi kaya sebagaimana orang yang zuhud terhadap dunia dengan segala harta, jabatan, dan kedudukannya.

Demikian itulah pesan Rasulullah kepadanya dan kepada semua sahabatnya: “Hendaklah mereka tidak membiarkan dunia menguasai mereka dan tidak mengambilnya. kecuali sekadar bekal seorang pengendara.

Salman benar-benar telah memegang pesan itu dengan sebaik-baiknya. Walaupun demikian, sungguh pun nyawanya siap untuk pergi, air matanya masih bercucuran karena takut telah kelewat batas. Padahal, di sekelilingnya tidak ada apa pun selain mangkuk untuk makan dan wadah untuk minum serta berwudhu.

Meskipun demikian, beliau tetap menganggap telah berlebihan. Bukankah aku sudah pernah mengatakan kepada Anda bahwa Salman Al-Farisi sangat mirip dengan Umar? Pada hari ketika beliau bertugas sebagai wali di Madain, tidak ada perubahan sama sekali pada dirinya.

Seperti yang telah kita ketahui, beliau tetap menolak menerima gaji dari jabatannya meskipun hanya 1 dirham. la tetap makan dari hasil menganyam sementara pakaiannya tak lebih dari sehelai mantel. Pakaiannya pun telah usang dan itu bersaing dengan kesederhanaan dan kesahajaannya.

Pada suatu hari, ketika Salman berjalan-jalan menyusuri jalan, belaiu bertemu dengan lelaki yang baru datang dari negeri Syam dengan membawa sepikul buah tin dan kurma. Barang yang di bawa lelaki tersebut rupanya sangat berat, sehingga membuatnya merasa capek dan kelelahan.

Ketika melihat Salman yang kelihatan seperti orang biasa dan dari golongan miskin, lelaki tersebut bermaksut hendak meminta bantuan untuk membawakan barangnya. Tentunya dengan memberikan imbalan upah ketika telah sampai ke tempat tujuan. Lelaki Syam itu memanggil Salman. Salman pun segera mendekat lalu lalaki itu pun berkata, “Bawakanlah ini untukku!” Salman segera memikul barang yang dimaksud lalu mereka berjalan bersama-sama.

Di dalam perjalanan, mereka bertemu dengan suatu rombongan. Kemudian Salman mengucapkan salam dan mereka pun menjawab salam sambil berdiri: “Semoga keselamatan juga terlimpah kepada tuan Wali!”. “Semoga keselamatan juga terlimpah kepada tuan Wali? Siapakah wali yang mereka maksud?” gumam lelaki Syam itu bertanya kepada dirinya sendiri.

42 Likes

Author: wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *