Timun Mas

Mbok Srini

Anekadongeng.com | Timun Mas. Dahulu kala di pulau Jawa, ada seorang janda tua bernama Mbok Srini. Sehari-hari dia bekerja di ladang yang berada di samping rumah peninggalan sang suami. Ketika lelah dengan pekerjaannya, rasa kesepian selalu datang menghampiri. Dia ingin sekali memiliki seorang anak agar di masa tuanya ada yang menemani.

Semakin lama rasa sepi itu semakin menumpuk dan tak terbendung lagi. Mbok Srini akhirnya memutuskan untuk mencoba meminta bantuan kepada Buto Ijo.

Buto ijo adalah raksasa yang tinggal di dalam gua di pinggiran desa, dan terkenal suka mengabulkan permintaan dari orang-orang yang datang kepadanya. Akan tetapi tentu saja semua itu tidaklah cuma-cuma. Hal itu juga berlaku untuk Mbok Srini, di mana dia harus membayarnya dengan harga yang sangat mahal.

“ Ketika anak itu berusia 6 tahun, kau harus mengembalikannya kepadaku untuk ku jadikan santapan.”

Terlepas dari kondisinya, wanita putus asa itu menyetujuinya. Kemudian Buto Ijo memberikan satu biji mentimun untuk di tanam di ladangnya. Dalam beberapa hari mentimun itu mulai tumbuh dan berbuah. Di antara semua mentimun yang berbuah, hanya ada satu yang memiliki ukuran sangat besar dan memancarkan cahaya keemasan.

Kelahiran Timun Mas

Mbok Srini sangat senang, di bawalah pulang mentimun itu. Kemudian dia membelahnya dengan hati-hati. Nampak seorang bayi perempuan nan cantik di dalamnya. Dengan rasa penuh bahagia dia menamai anak itu Timun Mas.

Berjalanya waktu, kini Timun Mas tumbuh menjadi gadis kecil yang periang. Mbok Srini merasa terus di awasi oleh Buto Ijo. Rasa sayang Mbok Srini kepada Timun Mas membuatnya tak rela untuk kehilangan anak itu sebentar lagi. Namun apa daya, dia tidak akan pernah bisa melawan raksasa Buto Ijo yang sangat kuat.

Mendekati waktu perjanjiannya dengan Buto Ijo, Mbok Srini memutuskan untuk pergi ke Gunung Kidul meminta petunjuk dan bantuan kepada seorang pertapa sakti. Setelah mendengar cerita dari Mbok Srini. Sang pertapa memberikan 4 buah kantong kecil.

“ Berikan ini kepada anakmu anakmu. Ini akan membantunya melawan Buto Ijo.”

Kini tibalah hari di mana Buto Ijo datang untuk menagih janjinya dahulu.

Di Kejar Buto Ijo

35 Likes

Author: wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *