Keluarga Pitung
Anekadongeng.com | Si Pitung Jagoan Betawi. Pada masa penjajahan Belanda, di daerah Rawa Belong Jakarta Barat, hiduplah sebuah keluarga yang ramah dan baik hati. Sang ayah bernama Piun dan ibu bernama Pinah, mereka mempunyai anak laki-laki yang bernama Pitung.
Pada saat Pitung tumbuh dewasa, ia terkenal sebagai anak yang rajin dan taat beribadah. Perilaku pitung yang rajin dan taat di sebabkan oleh didikan orang tuanya yang sangat taat dalam memeluk agama Islam.
Pada suatu hari, ketika Si Pitung selesai membantu ayahnya di kebun, ia melihat tindakan sewenang- wenang dari seorang warga keturunan China. Lelaki tersebut bernama babah Liem, yang pada saat itu sedang memarahi dan memukul orang yang bekerja padanya.
Karena melihat tindakan sewenang-wenang tersebut, Si pitung merasa sedih dan marah, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan tekad untuk membantu orang yang lemah, akhirnya Si pitung berguru kepada Haji Naipin untuk belajar ilmu beladiri. Melihat niat mulia Si Pitung dalam mempelajari bela diri, akhirnya Haji Naipin pun menerima nya sebagai murid.
Berbagai ilmu dan jurus silat yang di miliki oleh Haji Naipin semuanya di ajarkan kepada Pitung. Setiap hari, setelah Si pitung selesai membantu ayahnya, ia pergi ke rumah Haji Naipin untuk berlatih dengan rajin dan tanpa kenal lelah.
Setelahpenguasaan ilmu beladiri di rasa sudah mumpuni, Si pitung bermaksud menantang kejahatan babah Liem dan berkata agar babah Liem tidak semena-mena kepada rakyat. Mendengar perkataan tersebut, Babah Liem merasa tersinggung dan marah. Pada akhirnya babah Liem menantang SI Pitung untuk berkelahi.
Pada saat perkelahian di mulai, babah Liem di bantu oleh para pengawalnya saat menghadapi Si Pitung. Meskipun babah Liem dan pengawalnya berjumlah banyak, tetapi tetap kalah melawan Si Pitung. Kemudian kekalahan tersebut di sampaikan oleh babah Liem kepada Belanda.