Anekadongeng.com | Kisah Lona Kaka dan Lona Rara. Di tanah Flores tinggallah sepasang kakak dan adik, Lona Kaka dan Lona Rara namanya yang tinggal bersama ibu mereka.
Suatu hari Lona Kaka dan Lona Rara di suruh ibunya untuk menumbuk padi. Karena sudah terbiasa membantu ibunya bersama-sama, keduanya mengerjakan tugasnya menumbuk padi di Lesung masing-masing. Tugas ini bisa menjadi sebuah permainan yang menyenangkan.
Keduanya pun mengadu kecepatan menumbuk padi yang akan di jadikan beras. Suara kecepatan itu membuat sebuah irama musik yang menarik. Tidak lama kemudian tumbukan padi Lona Rara sudah hampir selesai. Melihat hal itu, Lona Kaka yang merasa iri.
Kemudian ia pergi menemui ibunya Ia pun menyusun rencana jahat. Lona Kaka segera masuk ke dalam rumah dan menemui ibunya, tanpa ragu Lona Kaka mengatakan bahwa padi yang di tumbuk nya sudah selesai. Ibunya merasa senang, sebagai imbalannya sang Ibu hendak memberikan hadiah kepada Lona Kaka.
Namun sebelum hadiah di berikan, Lona Rara tiba-tiba muncul. Ia memberitahu bahwa padi yang di tumbuk nya sudah lebih dulu selesai.
“ Aku sebenarnya yang pertama menyelesaikan tugas menumbuh padi Ibu” ujar Lona Rara.
Ibunya segera membuktikan padi Siapa yang sudah selesai di tumbuk. Benar saja, Ibu mereka mendapati padi yang di tumbuk Lona Kaka belum selesai. Dengan begitu yang mendapat hadiah adalah Lona Rara. Hadiah yang di berikan adalah sekerat daging dendeng kesukaan Lona Rara.
Kemudian daging itu di masukkan Lona Rara dalam ruas bambu. Karena ketahuan berbohong Lona Kaka pun tak mendapat hadiah. Maka Lona Kaka semakin merasa iri dan berusaha mencari cara untuk mencelakakan Lona Rara.
Pada suatu hari Lona Kaka mengajak adiknya ke sungai. Sesampainya di sana ia pun mulai melancarkan rencana liciknya. Lona Kaka menyuruh adiknya mengambil air di sungai itu untuk di minum. Lona Kaka berjanji untuk menjaga dendeng Lona Rara agar tetap aman.
Tetapi saat Lona Rara melaksanakan kemauan kakaknya, Lona Kaka mulai melaksanakan rencana licik dan menuang dendeng lona Rara ke dalam air.
“ Adik-adik, dendengmu di makan anjing” teriak Lona Kaka berbohong.
Bertemu Jodoh
Mendengar dendeng nya di makan anjing, Lona Rara berlari ke dalam hutan mengejar anjing yang katanya mengambil dendeng nya. Lona Rara terus berlari masuk kedalam hutan sampai akhirnya ia tersadar bahwa ia sudah tersesat di dalam hutan yang lebat.
Sambil berhenti di sebuah batu, Lona Rara merasa sedih dan bernyanyi tentang rasa hatinya.
“ Oh kakak ku yang kucinta mengapa engkau membuat aku begini. Membiarkan aku jalan sendiri .. Oh Goa Wamaroto berilah aku kedamaian, tuntunlah aku kembali kerumah”. Nyanyi Lona Rara
Tanpa di duga tiba-tiba muncul seorang pemuda tampan. Lona Rara ketakutan dan berusaha lari namun pemuda itu mencegahnya.
“ Jangan takut, aku adalah Goa Wamaroto yang tadi kau nyanyikan Lona Rara, Aku mau mengantarmu pulang kembali ke rumah”. Ujar pemuda itu.
Lona Rara pun tidak jadi takut, lalu mereka berdua kembali kerumah Lona Rara. Selanjutnya Lona Rara dan Goa wamaroto menikah dan hidup bahagia.
Lalu bagaimana dengan Lona Kaka. Karena sepanjang hidupnya hanya memikirkan bagaimana mencelakai adiknya itu lama-lama Lpna Kaka menjadi gila. Dan Ia pun di jauhi orang banyak.
Pesan moral dari cerita Kisah Lona Kaka dan Lona Rara di atas adalah . Sebagai kakak dan adik sebaiknya tidak saling iri, apalagi sampai mencelakai. Sebaliknya harus rukun dan mendukung satu sama lain.