Anekadongeng.com | Babi Kecil Berkemah. Alkisah di hutan yang tenang, ibu babi dan 3 ekor anaknya hidup berbahagia. Pada suatu hari si bungsu Gurki, si anak tengah Torki dan si sulung Porki berkata pada ibu mereka bahwa mereka ingin berkemah.
“Bu semua teman kami pergi liburan musim panas. Tidak ada yang bisa di ajak bermain. Jika Ibu mengizinkan, kami ingin berkemah di pinggir sungai”.
Sang ibu tidak tega kalu melarang anak-anaknya untuk berkemah.
“Ide bagus anak-anakku, tentu kalian boleh berkemah. Tapi pastikan tempatnya tepat untuk berkemah dan tenda kalian harus kuat ya !!”
Keesokan harinya anak-anak babi pergi berkemah. Setelah beberapa saat berjalan menyusuri hutan, tiba-tiba ada seekor serigala dengan gigi yang tajam dan mata garang mengikuti mereka.
“Heheheheh… porsi makan besar yang membuatku makan terus sampai besok pagi”.
Namun babi-babi cilik tidak memperhatikan kalau Serigala membuntuti mereka. Ketiganya akhirnya tiba di tepi danau dan menemukan tempat yang nyaman untuk mendirikan tenda.
Mendirikan Tenda
Pertama Si bungsu Gurki memilih mendirikan tenda dekat pohon. Ia segera mengumpulkan dedaunan lebar untuk membuat tenda kecilnya. Dan sebelum kau sempat mengucap Simsalabim tendanya sudah jadi. Kemudian si sulung Porki menghampiri adik bungsunya dan memeriksa tenda itu.
“Tendamu bagus Gurki, tapi apakah tenda ini cukup kuat??”
“Iya tentu saja tenda ini kuat Kak”
Si anak tengah Torki memutuskan membuat tenda dari alang-alang. Untuk itu ia mengumpulkan alang-alang di tanah dan dengan cepat merangkainya hingga sudah selesai lebih cepat dari kau mengucap Simsalabim. Namun si sulung Porki dating begitu melihat tenda alang-alang itu. Kemudian ia memperingatkan adiknya.
“Dik, tendamu bagus. Tapi dapatkah alang-alang melindungimu dari bahaya??”
“Lihatlah kak, aku memilih alang-alang terpanjang, tenda aku takkan bisa di rusak”
Karena dua babi cilik menyelesaikan tenda mereka dengan cepat, mereka bisa bermain. Mungkin ini alasan mereka cepat-cepat mendirikan tenda ya. Serigala berwajah seram menjaga jarak dan diam-diam memperhatikan mereka.
Saat adik-adiknya bermain, Si sulung Porki mulai mendirikan tenda dari cabang pohon yang tebal. Ia bekerja hingga petang hari dan ketika selesai Ia memiliki tenda yang kuat dan aman. Sehingga dapat melindunginya dari bahaya. Torki dan Gurki sangat kagum melihat tenda yang di dirikan Kakak sulung mereka.
“Kakak, tendamu sangat bagus dan kuat, tetapi waktumu habis untuk bekerja dan tidak bermain bersama kami”