anekadongeng.com Bali Manik Angkeran dan Selat Bali

Manik Angkeran dan Selat Bali

Manik Angkeran

Anekadongeng.com | Manik Angkeran adalah putra seorang Brahmana bernama SidhiMantra. Mereka tinggal di Kerajaan Doha, Bali. Pada waktu itu, Pulau Bali dan Pulau Jawa masih belum terpisah. Manik Angkeran adalah anak yang cerdas. Sayangnya, ia mudah di pengaruhi oleh teman-temannya.

Pada suatu hari, Manik Angkeran melihat beberapa orang yang sedang bermain judi sabung ayam. Ia amat tertarik.

“Wah, tak perlu bekerja keras untuk bisa kaya. Cukup bermodalkan seekor ayam saja!” pikirnya. Kemudian Ia segera pulang dan memecahkan celengannya, lalu membeli seekor ayam jago yang kuat dan besar.

Melihat ayamnya yang kuat, ia berkata dengan senang,” dengan ayam ini pasti akan menghasilkan banyak uang.

Pada esok harinya, ia mulai menyabung ayam. Ternyata benar, ayamnya selalu menang. Ia mendapatkan banyak uang. Manik Angkeran puas sekali. Esok ia akan kembali lagi menyabung ayamnya. “Jika terus begini, maka aku akan cepat kaya,” pikirnya.

Ternyata tidak semudah itu. Bahkan di hari kedua dan hari-hari berikutnya, ayam jagoannya mulai sering kalah. Apalagi para penjudi yang lain membawa ayam-ayam baru yang lebih kuat. Mereka mengalahkan ayamnya dengan mudah. Dalam sekejap, uangnya pun ludes. Ia bahkan harus berutang untuk membayar kekalahannya. Namun itu tidak membuatnya jera. Ia terus berjudi dan menyabung ayam.

18 Likes

Author: wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *