Simpleton yang baik hati

Asal usul Simpleton

Anekadongeng.com | Simpleton yang baik hati. Di suatu daerah di Negara Jerman, hiduplah 1 keluarga  yang terdiri dari tiga orang. Si bungsu bernama Simpleton, ia mempunyai dua kakak laki-laki. Mereka bertiga bekerja sebagai tukang kayu. Setiap hari ketika fajar sudah mulai muncul , mereka bertiga selalu pergi ke hutan untuk menebang kayu. Tetapi, meskipun bersaudara, mereka memiliki sifat dan perangai yang berbeda. Pada suatu hari, kakak pertama Simpleton pergi ke hutan sendirian.

Dia membawa bekal makanan dari rumahnya. Ketika sudah sampai di dalam hutan, kakak Simpleton di datangi oleh manusia kerdil.  “Bolehkah aku meminta sedikit makananmu? Aku sangat lapar,” ucap manusia kerdil itu, memelas. “Hei, siapa kau? Enak saja, sana pergi! Jangan menggangguku.” hardik kakak pertamanya.

Manusia kerdil itu lalu pergi, la sangat kecewa terhadap kakak pertama. Kakak pertama Simpleton tidak merasa kasihan sama sekali terhadap manusia kerdil tersebut, kemudian mengusirnya. Pada hari berikutnya, giliran kakak kedua Simpleton yang harus pergi ke hutan. Ia juga membawa bekal makanan dari rumahnya.

Setelah menebang pohon beristirahat untuk makan siang Saat itu, manusia kerdil menghampirinya. “Maaf aku mengganggu makan siangmu. Bolehkah aku meminta sedikit makan siangmu?” tanya manusia kerdil.

Kakak kedua Simpleton memandang tak suka pada manusia kerdi. Lalu ia mengusir manusia kerdil, seperti yang dilakukan oleh kakaknya.  Manusia kerdil kembali kecewa, dan la pun pergi meninggalkan kakak kadua Simpleton. Pada hari berikutnya, tibalah giliran Simpleton yang harus pergi ke hutan. Ketika ia hendak makan siang, tiba-tiba di datangi juga oleh manusia kerdil tersebut.

Kebaikan Simpleton

Manusia kerdil datang dengan wajah yang murung. “Kau pasti juga tak mau membagikan sedikit makananmu untukku,” ucap manusia kerdil tersebut. Simpleton memandangi manusia kerdil tersebut dengan senyum yang ramah. Kemudian ia menjawab, “Kata siapa?. Aku sangat merasa senang apabila ada yang menemaniku untuk makan siang. Ayo, kita makan bersama dan bekal ini kita bagi dua,” balas Simpleton.

Alangkah senangnya hati manusia kerdil. Ia pun makan dengan lahap bersama Simpleton. Hem… makanan yang sangat enak. Manusia kerdil lalu berterima kasih kepada Simpleton. la bahkan membisikkan sebuah rahasia kepadanya. “Karena kamu sudah sangat baik terhadapku dengan membagikan makananmu, maka aku akan membalasa kebaikanmu dengan memberitahu rahasia padamu,” ucap manusia kerdil.

“Rahasia apa?” Simpleton penasaran. “Kau tebanglah pohon di ujung sungai sana. Di dalam pohon itu ada angsa bertelur emas. Itu sebagai ucapan terima kasihku karena kau baik hati balas manusia kerdil.

Dengan rasa pensaran, akhirnya Simpleton menebang pohon yang telah di tunjukkan oleh manusia kerdil tersebut. Benar saja, ketika pohon tersebut roboh , ternyata di dalamnya ada seekor angsa yang sedang bertelur emas. Simpleton pun membawa angsa itu ke rumahnya. Angsa itu setiap har bertelur emas, membuat Simpleton menjadi kaya raya. Sejak saat itu. Simpleton hidup dengan sejahtera. Ia juga menikahi wanita tercantik di desanya.

19 Likes

Author: wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *