Bawang putih & Bawang Merah

Keluarga Bahagia

Anekadongeng.com | Bawang putih & Bawang Merah. DI kisahkan pada jaman dahulu, di desa Dadapan, Yogyakarta, hiduplah sebuah keluarga kecil yang senantiasa rukun, damai dan bahagia . Keluarga tersebut  terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak gadis mereka yang bernama Bawang Putih. Meskipun ayahnya hanya pedagang kecil, keluarga ini bahagia. Bawang Putih dan ibunya selalu menyambut kedatangan ayahnya dengan senyuman.

Tidak hanya itu, Bawang Putih juga selalu memberikan minuman kepada ayahnya setiap pulang dari berdagang. Ayah bawang putih sanga senang di perhatikan anaknya, apalagi sifat Bawang putih yang baik hati ramah. Sifat baik hati Bawang putih tidak hanya kepada ayahnya saja. Kepada ibunya ia pun begitu mencintai dan perhatian, sikap bawang putih ini juga sanga di senangi oleh para tetangganya.

Dia selalu membantu pekerjaan ibunya. Dari membereskan rumah, mencuci pakaian, menjemur baju, menyiram tanaman dan memberikan makanan kepada hewan ternaknya. Sehingga sang ibu sangat mencintai dan menyayangi Bawang Putih.

Pada suatu hari ibu Bawang Putih sakit, ia hanya terbaring di ranjang tanpa bisa berbuat apa- apa. Bawang putih sangat sedih sekali, Bawang putih merawat ibunya dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Ia menunggui ibunya siang dan malam, ia melakukannya dengan ikhlas, ia juga tidak pernah lupa menyuapi ibunya dengan makanan. Segala usaha sudah ia lakukan akan tetapi takdir sudah berkata lain ibu Bawang Putih meninggal dipanggil Yang Maha Kuasa. Meninggalnya sang ibu membuat keluarga yang di tinggalkan sangat berduka, terutama Bawang Putih.

Sejak kehilangan sosok ibu yang begitu sayang kepadanya Bawang Putih merasa amat kesepian dan kerap menyendiri di kamarnya. Untungnya di desa tersebut ada seorang janda bernama Mbok Randha. Beliau sering berkunjung dan membawakan makanan ke rumahnya. Serta menemani Bawang Putih dan sang ayahnya mengobrol. Bahkan, ia sering membantu Bawang Putih untuk membersihkan rumah dan memasak.

Pernikahan Ayah

Dengan keberadaan Mbok Randha tersebut, telah membantu meringankan beban keluarga Bawang Putih. Hal tersebut membuat ayah Bawang Putih tertarik dan berniat untuk menikahi Mbok Randha agar sang putri tidak kesepian lagi. Sebagai ayah yang bijaksana, ia meminta pendapat putri semata wayangnya.

Pada suatu hari ayah Bawang Putih mengungkapkan keinginannya untuk menikah lagi. “Bawang Putih, Putriku, Ayah melihat Mbok Randha sangat baik dan cocok sebagai sosok ibu. Mungkin lebih baik jika ia bias menjadi anggota keluarga kita,” kata sang ayah. “Bagaimana pendapatmu, Anakku?”

Bawang Putih memahami maksud ayahnya. la pun merasa bahwa dengan kehadiran Mbok Randha dalam keluarganya akan membuat suasana menjadi ramai, sehingga di rinya tidak lagi kesepian.  Apalagi Mbok Randha juga mempunyai anak gadis bernama Bawang Merah yang sebaya dengannya. Dengan pertimbangan itu, Bawang Putih pun rela jika ayahnya menikah dengan Mbok Randa.

35 Likes

Author: wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *